Halo Sobat Sederhana, banjir adalah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Banjir bisa terjadi karena banyak faktor seperti curah hujan yang tinggi hingga air laut yang pasang. Banjir sendiri bisa berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan kita. Oleh karena itu, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara membuat alat deteksi banjir sederhana.
Apa itu Alat Deteksi Banjir?
Alat deteksi banjir adalah sebuah perangkat elektronik yang mampu mendeteksi tinggi rendahnya permukaan air. Alat ini akan memberikan informasi kepada kita jika ketinggian air sudah mencapai batas yang membahayakan.
Bagaimana Cara Kerja Alat Deteksi Banjir?
Alat deteksi banjir bekerja berdasarkan prinsip dasar fisika yaitu hukum Archimedes. Hukum ini menyatakan bahwa benda yang terendam di dalam air akan menerima daya apung dari air yang sama dengan berat air yang dipindahkan oleh benda.
Alat deteksi banjir biasanya menggunakan sensor ultrasonik yang mampu mengukur jarak antara sensor dengan air. Ketika air naik dan mencapai sensor, maka alat akan memberikan sinyal bunyi atau tampilan yang menandakan bahwa air sudah mencapai batas yang membahayakan.
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Sebelum membuat alat deteksi banjir, Sobat Sederhana perlu menyiapkan beberapa bahan dan peralatan yang diperlukan. Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan:
Bahan |
Jumlah |
---|---|
Arduino Uno |
1 buah |
Ultrasonic Sensor |
1 buah |
Breadboard |
1 buah |
Kabel Jumper |
Sesuai kebutuhan |
LED |
1 buah |
Resistor (220 Ohm) |
1 buah |
Mini Buzzer |
1 buah |
Langkah-langkah Membuat Alat Deteksi Banjir
1. Siapkan Alat dan Bahan
Siapkan semua alat dan bahan yang telah disebutkan di atas. Pastikan semuanya dalam keadaan baik dan tidak rusak.
2. Pasang Ultrasonic Sensor ke Breadboard
Sambungkan kabel jumper dari VCC pada ultrasonic sensor ke bagian positif pada breadboard. Kemudian sambungkan kabel jumper dari GND pada ultrasonic sensor ke bagian negatif pada breadboard. Terakhir, sambungkan kabel jumper dari Echo pada ultrasonic sensor ke baris 8 pada breadboard dan kabel jumper dari Trig pada ultrasonic sensor ke baris 9 pada breadboard.
3. Pasang LED dan Buzzer ke Breadboard
Sambungkan kabel jumper dari pin 12 pada Arduino ke salah satu kaki LED dan sambungkan kaki LED yang lain ke resistor 220 Ohm. Kemudian sambungkan kaki resistor yang lain ke bagian negatif pada breadboard.
Sambungkan kabel jumper dari pin 10 pada Arduino ke salah satu kaki mini buzzer dan sambungkan kaki mini buzzer yang lain ke bagian negatif pada breadboard.
4. Pasang Arduino ke Breadboard
Sambungkan kabel jumper dari 5V pada Arduino ke bagian positif pada breadboard. Kemudian sambungkan kabel jumper dari GND pada Arduino ke bagian negatif pada breadboard. Terakhir, sambungkan kabel jumper dari pin 11 pada Arduino ke bagian positif pada breadboard.
5. Upload Program ke Arduino
Buka software Arduino IDE dan salin kode program berikut:
const int trigPin = 9;const int echoPin = 8;const int ledPin = 12;const int buzzPin = 10;void setup() {pinMode(trigPin, OUTPUT);pinMode(echoPin, INPUT);pinMode(ledPin, OUTPUT);pinMode(buzzPin, OUTPUT);Serial.begin(9600);}void loop() {long duration, cm;digitalWrite(trigPin, LOW);delayMicroseconds(2);digitalWrite(trigPin, HIGH);delayMicroseconds(10);digitalWrite(trigPin, LOW);duration = pulseIn(echoPin, HIGH);cm = duration / 29 / 2;Serial.print(cm);Serial.println(" cm");if(cm > 10) {digitalWrite(ledPin, LOW);noTone(buzzPin);}else if(cm > 5 && cm <= 10) {digitalWrite(ledPin, HIGH);tone(buzzPin, 1000);}else {digitalWrite(ledPin, HIGH);tone(buzzPin, 1000);delay(500);noTone(buzzPin);delay(500);}delay(1000);}
Kemudian hubungkan Arduino ke komputer melalui kabel USB. Upload kode program ke Arduino dengan mengklik tombol Upload pada software Arduino IDE.
6. Test Alat
Sambungkan mini buzzer dan LED dengan baterai 9V. Kemudian letakkan alat di tempat yang akan dideteksi. Jika ketinggian air sudah mencapai batas yang membahayakan, maka LED akan menyala dan buzzer akan berbunyi.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Berapa harga total bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat deteksi banjir?
Harga total bahan maksimal Rp 200.000,-
2. Apakah alat ini bisa digunakan untuk banjir yang terjadi di sungai?
Alat ini bisa digunakan untuk mendeteksi ketinggian air di sungai atau genangan air apapun.
3. Apakah kita bisa membuat alat deteksi banjir dengan bahan yang lebih murah?
Tentu saja, Sobat Sederhana bisa mencari bahan yang lebih murah dan mendapatkan hasil yang sama. Yang terpenting adalah ketelitian dalam melakukan pemasangan alat.
Kesimpulan
Dari artikel ini, kita telah belajar tentang cara membuat alat deteksi banjir sederhana. Alat ini penting untuk dijadikan sebagai peringatan dini bagi kita ketika terjadi banjir. Dengan membuat alat deteksi banjir, Sobat Sederhana akan lebih siap dan cepat tanggap dalam menghadapi banjir. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.