Halo Sobat Sederhana! Apakah kamu pernah merasa bingung dalam mengolah data kuesioner? Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara mengolah data kuesioner dengan korelasi sederhana yang akan sangat berguna untuk penelitian dan tugas akhir kamu. Simak baik-baik ya!
Pengertian Korelasi Sederhana
Sebelum membahas cara mengolah data kuesioner dengan korelasi sederhana, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu korelasi sederhana. Korelasi sederhana adalah sebuah teknik analisis yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel yang bersifat kuantitatif. Dalam pengolahan data kuesioner, korelasi sederhana dapat digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara dua variabel yang diteliti.
Misalnya, kamu ingin mengetahui hubungan antara tinggi badan dan berat badan pada sekelompok orang. Dengan menggunakan korelasi sederhana, kamu dapat mengetahui seberapa kuat hubungan antara kedua variabel tersebut, apakah positif atau negatif.
Persiapan Data
Sebelum melakukan analisis korelasi sederhana, pastikan data kuesioner kamu sudah siap dan bersih dari kesalahan input. Selain itu, pastikan juga data tersebut sudah dalam bentuk tabel dengan setiap variabel yang akan dianalisis sudah terpisah pada kolomnya masing-masing.
Setelah itu, buatlah tabel baru untuk menghitung korelasi antara dua variabel yang ingin kamu analisis. Tabel tersebut terdiri dari dua kolom yang masing-masing kolomnya diisi dengan data dari dua variabel yang ingin dianalisis.
Tabel Contoh
Tinggi Badan |
Berat Badan |
---|---|
160 |
52 |
165 |
56 |
170 |
60 |
175 |
65 |
180 |
70 |
185 |
75 |
190 |
80 |
Langkah-langkah Menghitung Korelasi Sederhana
Berikut ini langkah-langkah dalam menghitung korelasi sederhana:
1. Hitung Total Data
Hitunglah total data yang ada pada kedua variabel yang ingin dianalisis. Misalnya, pada contoh tabel di atas, terdapat tujuh data pada setiap variabel.
2. Hitung Rata-rata
Hitunglah rata-rata untuk kedua variabel yang ingin dianalisis. Caranya dengan menjumlahkan semua data pada setiap variabel dan hasilnya dibagi dengan total data. Misalnya, pada variabel “tinggi badan”, total data adalah 7, dan jumlah datanya adalah 160+165+170+175+180+185+190 = 1235. Maka, rata-rata dari variabel “tinggi badan” adalah 1235/7 = 176,43.
Lakukan hal yang sama untuk variabel “berat badan”.
3. Hitung Selisih dari Setiap Data dengan Rata-rata
Hitunglah selisih dari setiap data pada setiap variabel dengan rata-ratanya. Misalnya, untuk variabel “tinggi badan”, selisih untuk data pertama (160) adalah 160-176,43 = -16,43. Lakukan hal yang sama untuk setiap data pada kedua variabel.
4. Hitung Hasil Kali Selisih dari Setiap Data
Hitunglah hasil kali dari selisih setiap data pada kedua variabel. Misalnya, untuk data pertama (160 dan 52), hasil kali selisihnya adalah (-16,43) x (-11,43) = 187,60.
5. Hitung Hasil Kuadrat dari Selisih dari Setiap Data
Hitunglah hasil kuadrat dari selisih setiap data pada kedua variabel. Misalnya, untuk variabel “tinggi badan”, hasil kuadrat selisih data pertama adalah (-16,43) x (-16,43) = 270,17. Lakukan hal yang sama untuk setiap data pada kedua variabel.
6. Hitung Total Hasil Kali Selisih dari Setiap Data
Jumlahkan semua hasil kali selisih dari setiap data pada kedua variabel. Misalnya, pada contoh tabel di atas, total hasil kali selisihnya adalah 187,60+80,52+36,48+0+36,48+80,52+187,60 = 609,20.
7. Hitung Total Hasil Kuadrat dari Selisih dari Setiap Data
Jumlahkan semua hasil kuadrat dari selisih setiap data pada kedua variabel. Misalnya, pada contoh tabel di atas, total hasil kuadratnya adalah 270,17+73,47+14,60+0+14,60+73,47+270,17 = 716,08.
8. Hitung Korelasi Sederhana
Hitunglah korelasi sederhana dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r = (nΣxy – ΣxΣy) / sqrt[(nΣx² – (Σx)²)(nΣy² – (Σy)²)]
Dalam rumus tersebut, n adalah jumlah data, xy adalah hasil kali selisih setiap data, x adalah total data pada variabel pertama, y adalah total data pada variabel kedua, Σx² dan Σy² adalah hasil kuadrat dari setiap data pada masing-masing variabel.
Setelah melakukan perhitungan, kamu akan mendapatkan hasil korelasi sederhana antara dua variabel. Nilai korelasi sederhana berkisar antara -1 hingga 1. Jika nilai korelasi sederhana mendekati 1, maka hubungan kedua variabel dikatakan sangat kuat. Jika nilai korelasi mendekati 0, maka hubungan kedua variabel dikatakan sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa itu korelasi sederhana?
Korelasi sederhana adalah sebuah teknik analisis yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel yang bersifat kuantitatif.
2. Apa manfaat dari korelasi sederhana?
Korelasi sederhana dapat digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara dua variabel yang diteliti. Hal ini sangat berguna dalam melakukan analisis pada data kuesioner, baik untuk penelitian maupun tugas akhir.
3. Bagaimana cara menghitung korelasi sederhana?
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menghitung korelasi sederhana, antara lain menghitung total data, menghitung rata-rata, menghitung selisih dari setiap data dengan rata-rata, menghitung hasil kali selisih dari setiap data, menghitung hasil kuadrat dari selisih dari setiap data, menghitung total hasil kali selisih dari setiap data, menghitung total hasil kuadrat dari selisih dari setiap data, dan terakhir menghitung korelasi sederhana dengan menggunakan rumus tertentu.
Penutup
Demikianlah cara mengolah data kuesioner dengan korelasi sederhana. Dengan menguasai teknik ini, kamu dapat melakukan analisis data secara efektif dan efisien. Jangan lupa untuk selalu memeriksa data yang telah dikumpulkan dan dibuat dalam bentuk tabel yang bersih dan teratur. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!