Halo Sobat Sederhana, kali ini kita akan membahas tentang cara membuat TST sederhana. TST atau tes skrining tuberkulosis adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi adanya bakteri penyebab tuberkulosis pada tubuh seseorang. Tes ini sangat penting dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit tuberkulosis ke orang lain.
Apa itu TST?
TST adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terkena tuberkulosis atau tidak. Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan tuberkulin ke dalam kulit dan menunggu selama 48-72 jam. Setelah itu, hasilnya akan dibaca oleh tenaga medis untuk mengetahui apakah ada reaksi positif atau negatif.
Tes TST biasanya dilakukan pada orang yang memiliki risiko tinggi terkena tuberkulosis, seperti orang yang tinggal atau bekerja di tempat-tempat dengan tingkat penyebaran tuberkulosis yang tinggi. Tes ini juga dilakukan pada orang yang memiliki gejala tuberkulosis, seperti batuk yang tidak kunjung sembuh, demam, dan kelelahan yang tidak dapat dijelaskan.
Bagaimana Cara Melakukan TST?
Untuk melakukan TST sederhana, Anda membutuhkan beberapa alat dan bahan, seperti:
Nama Alat/Bahan |
Jumlah |
---|---|
Tuberkulin |
1 ampul |
Alkohol 70% |
1 botol kecil |
Jarum suntik ukuran 26 atau 27 |
1 buah |
Kapas |
Beberapa helai |
Langkah-langkah melakukan TST sederhana:
- Bersihkan kulit dengan alkohol dan biarkan kering.
- Tusukkan jarum suntik ke dalam tuberkulin dan tarik sedikit untuk memastikan jarum diisi dengan cairan.
- Suntikkan tuberkulin ke dalam kulit, tepatnya di lengan atas bagian dalam. Suntikan harus diberikan secara subkutan (di bawah kulit), bukan intravena (ke dalam pembuluh darah).
- Gores kulit dengan kapas yang sudah dibasahi alkohol, lalu letakkan kapas di atas lubang suntikan.
- Biarkan TST selama 48-72 jam dan jangan mencuci atau menggosok kulit di sekitar area tes.
- Kembali ke dokter atau tenaga medis setelah 48-72 jam untuk membaca hasil TST.
Apa Hasil yang Mungkin Terjadi pada TST?
Hasil TST dapat dibaca oleh tenaga medis setelah 48-72 jam. Reaksi TST dapat dinyatakan positif atau negatif. Hasil positif menunjukkan bahwa seseorang mungkin terinfeksi dengan bakteri penyebab tuberkulosis, sedangkan hasil negatif menunjukkan seseorang tidak terinfeksi.
Reaksi TST juga dapat dinyatakan sebagai hasil palsu positif atau palsu negatif. Hasil palsu positif terjadi ketika seseorang yang tidak terinfeksi menunjukkan hasil positif pada TST. Sementara itu, hasil palsu negatif dapat terjadi ketika seseorang yang terinfeksi menunjukkan hasil negatif pada TST. Oleh karena itu, hasil TST harus selalu dibaca oleh tenaga medis yang berpengalaman.
Siapa yang Harus Melakukan TST?
Ada beberapa kelompok orang yang sebaiknya melakukan TST, seperti:
- Orang yang tinggal atau bekerja di tempat-tempat dengan tingkat penyebaran tuberkulosis yang tinggi, seperti rumah sakit, penjara, atau panti asuhan.
- Orang yang memiliki kontak erat dengan penderita tuberkulosis, seperti anggota keluarga.
- Orang yang memiliki gejala tuberkulosis, seperti batuk yang tidak kunjung sembuh, demam, dan kelelahan yang tidak dapat dijelaskan.
Bagaimana Cara Mencegah Penyebaran Tuberkulosis?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran tuberkulosis, seperti:
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
- Menghindari kontak dengan penderita tuberkulosis.
- Menghindari kerumunan orang, terutama pada tempat-tempat yang berisiko tinggi seperti rumah sakit atau transportasi umum.
- Menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur.
- Melakukan tes TST secara berkala, terutama bagi orang yang berisiko tinggi.
FAQ TST Sederhana
1. Apa itu TST sederhana?
TST sederhana adalah tes skrining tuberkulosis yang dapat dilakukan di rumah dengan menggunakan tuberkulin.
2. Apakah TST sederhana akurat?
TST sederhana dapat memberikan hasil yang cukup akurat jika dilakukan dengan benar dan dibaca oleh tenaga medis yang berpengalaman.
3. Apakah TST sederhana dapat dilakukan sendiri?
TST sederhana sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman. Namun, jika Anda sudah memiliki pengalaman dalam melakukan TST, Anda dapat mencoba melakukannya sendiri.
4. Apa yang harus dilakukan jika hasil TST sederhana positif?
Jika hasil TST sederhana positif, segera periksakan diri ke dokter atau tenaga medis yang berpengalaman. Anda mungkin akan disarankan untuk melakukan tes lanjutan, seperti chest X-ray atau tes darah.
5. Apa yang harus dilakukan jika hasil TST sederhana negatif?
Jika hasil TST sederhana negatif, tetaplah menjaga kesehatan Anda dan mencegah penyebaran tuberkulosis dengan cara-cara yang sudah disebutkan sebelumnya.
Kesimpulan
Demikianlah cara membuat TST sederhana. Tes ini sangat penting untuk dilakukan bagi orang yang berisiko tinggi terkena tuberkulosis. Namun, sebaiknya TST dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman. Jangan lupa selalu menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit tuberkulosis. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.