Sederhana.co.id Semua Serba Sederhana
Halo Sobat Sederhana, apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang cara membuat pupuk kandang sederhana. Pupuk kandang merupakan salah satu jenis pupuk organik yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, pupuk kandang juga ramah lingkungan dan lebih terjangkau dibandingkan dengan pupuk kimia. Yuk, simak cara membuat pupuk kandang sederhana berikut ini!
1. Pilih Bahan Baku yang Tepat
Langkah pertama dalam membuat pupuk kandang sederhana adalah memilih bahan baku yang tepat. Bahan baku yang umumnya digunakan adalah kotoran hewan, seperti kotoran sapi, kotoran kambing, atau kotoran ayam. Pastikan bahan baku yang digunakan masih segar dan tidak terkontaminasi zat-zat berbahaya.
Setelah itu, Anda juga bisa menambahkan bahan lain seperti daun kering, jerami, atau sisa-sisa sayuran. Hal ini akan membuat pupuk kandang lebih seimbang nutrisinya dan lebih baik untuk keberlangsungan pertumbuhan tanaman.
2. Siapkan Tempat Pembuatan Pupuk Kandang
Persiapan tempat untuk membuat pupuk kandang juga sangat penting. Pastikan tempat yang digunakan bisa terhindar dari air hujan dan tidak terkena sinar matahari langsung. Anda bisa menggunakan ember atau bak plastik sebagai wadah untuk membuat pupuk kandang.
3. Campurkan Bahan Baku dengan Benih Kapang
Setelah semua bahan baku tersedia, langkah selanjutnya adalah mencampurkan bahan baku dengan benih kapang. Benih kapang ini berfungsi untuk membantu proses pembusukan dan fermentasi dari bahan baku. Penambahan benih kapang juga memastikan kualitas pupuk kandang yang dihasilkan lebih baik.
Tambahkan benih kapang sebanyak satu sendok teh untuk setiap lima kilogram bahan baku yang digunakan. Kemudian aduk hingga merata.
4. Tambahkan Air Secukupnya
Setelah mencampurkan bahan baku dengan benih kapang, tambahkan air secukupnya. Tujuannya adalah untuk menjaga kelembaban pada pupuk kandang. Namun, jangan terlalu banyak menambahkan air karena hal ini malah dapat membuat pupuk kandang menjadi busuk dan tidak berkualitas.
5. Tutup dan Biarkan Fermentasi Berlangsung
Setelah semua bahan tercampur dan ditambahkan air, tutup wadah pembuatan pupuk kandang. Diamkan selama tiga minggu hingga satu bulan untuk proses fermentasi berlangsung. Jangan lupa untuk memeriksa kelembaban dan kebersihan wadah setiap beberapa hari sekali.
6. Saring Pupuk Kandang
Setelah proses fermentasi selesai, pupuk kandang perlu disaring agar kotoran hewan yang belum terurai bisa terpisah dan tidak dicampurkan dengan pupuk yang sudah siap digunakan. Gunakan kain atau saringan untuk menyaring pupuk kandang. Pupuk kandang yang telah disaring ini siap digunakan untuk keperluan pertanian.
7. Simpan Pupuk Kandang dengan Benar
Terakhir, pastikan Anda menyimpan pupuk kandang di tempat yang aman dan kering. Pupuk kandang yang disimpan dengan benar bisa bertahan hingga enam bulan atau lebih. Jangan menempatkan pupuk kandang di tempat yang terlalu lembab atau terkena sinar matahari langsung karena hal ini akan mempengaruhi kualitas pupuk kandang.
FAQ – Pertanyaan dan Jawaban tentang Cara Membuat Pupuk Kandang Sederhana
1. Apa saja bahan baku yang bisa digunakan untuk membuat pupuk kandang?
Bahan baku untuk membuat pupuk kandang adalah kotoran hewan, seperti kotoran sapi, kotoran kambing, atau kotoran ayam. Selain itu, bisa juga ditambahkan daun kering, jerami, atau sisa-sisa sayuran.
2. Apa fungsi benih kapang dalam pembuatan pupuk kandang?
Benih kapang berfungsi untuk membantu proses pembusukan dan fermentasi dari bahan baku yang digunakan. Penambahan benih kapang juga memastikan kualitas pupuk kandang yang dihasilkan lebih baik.
3. Berapa lama proses fermentasi pupuk kandang?
Proses fermentasi pupuk kandang berlangsung selama tiga minggu hingga satu bulan.
4. Bagaimana cara menyimpan pupuk kandang yang sudah jadi?
Pupuk kandang yang sudah jadi harus disimpan di tempat yang aman dan kering. Jangan menempatkan pupuk kandang di tempat yang terlalu lembab atau terkena sinar matahari langsung karena hal ini akan mempengaruhi kualitas pupuk kandang.