Bagaimana Cara Menggunakan Uji Chisquare dengan Uji Probabilitas Sederhana

Sobat Sederhana, jika Anda pernah melakukan penelitian, maka tidak asing lagi dengan istilah uji hipotesis statistik, yang merupakan langkah penting untuk membuktikan atau menolak hipotesis yang telah diajukan. Uji Chisquare atau uji chi kuadrat merupakan salah satu jenis uji hipotesis statistik yang banyak digunakan dalam penelitian.

Pengertian Uji Chisquare

Uji Chisquare adalah salah satu jenis uji hipotesis yang digunakan untuk menguji kecocokan distribusi empiris dengan distribusi teoretis atau menguji independensi dua variabel nominal atau ordinal pada tabel silang.

Dalam penelitian, uji Chisquare sering digunakan untuk menguji asosiasi atau hubungan antara dua variabel kategorikal. Contohnya, apakah jenis kelamin berpengaruh terhadap pendapatan atau tidak.

Cara Menghitung Uji Chisquare

Prosedur umum dalam menghitung uji Chisquare adalah sebagai berikut:

  1. Buat tabel silang yang memuat data pengamatan terhadap dua variabel kategorikal.
  2. Hitung jumlah kolom dan baris pada tabel serta jumlah total pengamatan.
  3. Hitung frekuensi harapan tiap sel pada tabel silang menggunakan rumus:
  4. frekuensi harapan = (total kolom x total baris) / total pengamatan

  5. Hitung nilai uji Chisquare menggunakan rumus:
  6. X^2 = ∑(f_observed – f_expected)^2 / f_expected

    Dimana:

    • X^2 adalah nilai uji Chisquare
    • f_observed adalah frekuensi pengamatan pada tiap sel tabel silang
    • f_expected adalah frekuensi harapan pada tiap sel tabel silang
  7. Tentukan derajat bebas (df) menggunakan rumus:
  8. df = (jumlah kolom – 1) x (jumlah baris – 1)

  9. Tentukan nilai signifikansi atau p-value menggunakan tabel distribusi Chisquare atau software statistik seperti SPSS.
  10. Jika nilai p-value kecil (biasanya kurang dari 0,05) maka hipotesis nol (tidak ada hubungan antara dua variabel) ditolak dan hipotesis alternatif (ada hubungan antara dua variabel) diterima.
  11. Jika nilai p-value besar (biasanya lebih dari 0,05) maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak.
TRENDING 🔥  Cara Membuat Pengkilap Motor Sederhana

Contoh Penerapan Uji Chisquare

Untuk lebih memahami cara menggunakan uji Chisquare, berikut adalah contoh penerapannya:

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah jenis kelamin berpengaruh terhadap kegemukan pada remaja. Peneliti melakukan pengukuran pada 200 remaja dengan membagi mereka menjadi laki-laki dan perempuan. Hasilnya, diperoleh tabel silang seperti berikut:

Jenis Kelamin Kegemukan
Kurus Normal Gemuk
Laki-laki 30 50 20
Perempuan 40 40 20

Langkah-langkah penghitungan uji Chisquare adalah sebagai berikut:

  1. Jumlah kolom = 3, jumlah baris = 2, total pengamatan = 200.
  2. Frekuensi harapan tiap sel dapat dihitung dengan rumus:
  3. Frekuensi harapan = (total kolom x total baris) / total pengamatan

    Sehingga diperoleh tabel frekuensi harapan sebagai berikut:

    Jenis Kelamin Kegemukan
    Kurus Normal Gemuk
    Laki-laki 25 75 30
    Perempuan 45 135 60
  4. Hitung nilai uji Chisquare dengan rumus:
  5. X^2 = ∑(f_observed – f_expected)^2 / f_expected

    Dengan menghitung setiap sel pada tabel dan menjumlahkan hasilnya, diperoleh nilai uji Chisquare sebesar 2,31.

  6. Tentukan derajat bebas dengan rumus:
  7. df = (jumlah kolom – 1) x (jumlah baris – 1)

    Sehingga diperoleh df = 2 x 1 = 2.

  8. Tentukan nilai p-value dengan menggunakan tabel distribusi Chisquare atau software statistik seperti SPSS. Jika menggunakan tabel distribusi Chisquare dengan derajat bebas 2 dan tingkat signifikansi 0,05, diperoleh nilai kritis sebesar 5,99. Karena nilai uji Chisquare (2,31) lebih kecil dari nilai kritis (5,99) dan p-value lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol (tidak ada hubungan antara jenis kelamin dan kegemukan) diterima.

FAQ (Frequently Asked Questions)

  1. Apa beda uji Chisquare dengan uji t?
  2. Uji Chisquare dan uji t merupakan dua jenis uji statistik yang berbeda fungsi dan penerapannya. Uji Chisquare digunakan untuk menguji asosiasi atau hubungan antara dua variabel kategorikal, sedangkan uji t digunakan untuk membandingkan rata-rata dua kelompok atau lebih dalam satu variabel numerik.

  3. Apakah uji Chisquare bisa digunakan pada data berkelanjutan atau kontinu?
  4. Uji Chisquare hanya dapat digunakan pada data diskrit atau kategorikal. Jika data bersifat kontinu, maka perlu dilakukan diskritisasi terlebih dahulu sebelum dilakukan uji Chisquare.

  5. Bagaimana cara menghitung derajat bebas pada uji Chisquare?
  6. Derajat bebas pada uji Chisquare dihitung dengan rumus df = (jumlah kolom – 1) x (jumlah baris – 1). Jumlah kolom dan jumlah baris diperoleh dari tabel silang, sedangkan df digunakan untuk menentukan nilai kritis pada tabel distribusi Chisquare.

TRENDING 🔥  Cara Membuat Program Perpustakaan Sederhana dengan Python

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Bagaimana Cara Menggunakan Uji Chisquare dengan Uji Probabilitas Sederhana