Hello Sobat Sederhana, kali ini kita akan membahas bagaimana cara belajar uji regresi korelasi sederhana dengan menggunakan SPSS. Uji regresi korelasi sederhana adalah salah satu teknik analisis data yang sering digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk belajar melakukan uji regresi korelasi sederhana dengan SPSS.
Pengenalan Regresi Korelasi Sederhana
Sebelum kita mulai belajar menggunakan SPSS untuk melakukan uji regresi korelasi sederhana, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu uji regresi korelasi sederhana. Uji regresi korelasi sederhana merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara dua variabel yang bersifat kontinu. Hubungan tersebut dapat bersifat positif, negatif, atau tidak ada hubungan sama sekali antara kedua variabel.
Contohnya, jika kita ingin mengetahui seberapa kuat hubungan antara pengeluaran bulanan dengan pendapatan bulanan seseorang, kita dapat menggunakan uji regresi korelasi sederhana untuk mengetahuinya. Dalam hal ini, variabel pengeluaran bulanan dan pendapatan bulanan merupakan contoh dari dua variabel kontinu yang akan dianalisis.
Setelah kita memahami pengertian dasar tentang uji regresi korelasi sederhana, maka langkah selanjutnya adalah belajar menggunakan SPSS untuk melakukan analisis tersebut.
Langkah 1: Memasukkan Data ke dalam SPSS
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan data yang akan dianalisis ke dalam program SPSS. Data yang dimasukkan harus sudah dalam format file Excel atau CSV. Setelah itu, kita dapat membuka program SPSS dan memilih menu “File” – “Open” untuk memasukkan data tersebut ke dalam SPSS.
Contoh Data |
Pengeluaran Bulanan (juta rupiah) |
Pendapatan Bulanan (juta rupiah) |
---|---|---|
Data 1 |
5 |
10 |
Data 2 |
8 |
11 |
Data 3 |
10 |
13 |
Data 4 |
12 |
14 |
Data 5 |
15 |
17 |
Dalam contoh di atas, kita menggunakan data tentang pengeluaran bulanan dan pendapatan bulanan seseorang. Terdapat lima data yang akan kita analisis menggunakan uji regresi korelasi sederhana.
Langkah 2: Melakukan Uji Korelasi
Setelah data dimasukkan ke dalam SPSS, langkah selanjutnya adalah melakukan uji korelasi antara kedua variabel tersebut. Untuk melakukan uji korelasi, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Pilih menu “Analyze” – “Correlate” – “Bivariate Correlations”.
- Pilih kedua variabel yang akan dianalisis (dalam hal ini, pengeluaran bulanan dan pendapatan bulanan).
- Centang kotak “Pearson” untuk menggunakan teknik korelasi Pearson.
- Klik “OK” untuk menampilkan hasil analisis.
Berikut ini adalah hasil analisis korelasi yang ditampilkan oleh SPSS:
Kendala |
Pengeluaran Bulanan |
Pendapatan Bulanan |
---|---|---|
Pengeluaran Bulanan |
1 |
.954* |
Pendapatan Bulanan |
.954* |
1 |
*Korelasi signifikan pada tingkat 0.01 (2-tailed).
Dari hasil analisis di atas, kita dapat melihat bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara pengeluaran bulanan dan pendapatan bulanan. Hubungan tersebut memiliki koefisien korelasi sebesar 0.954, yang menunjukkan adanya hubungan linier positif yang sangat kuat antara kedua variabel.
Langkah 3: Melakukan Uji Regresi
Setelah kita mengetahui adanya hubungan yang kuat antara kedua variabel, langkah selanjutnya adalah melakukan uji regresi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (pendapatan bulanan) terhadap variabel dependen (pengeluaran bulanan).
- Pilih menu “Analyze” – “Regression” – “Linear”.
- Pilih variabel dependen (pengeluaran bulanan) dan variabel independen (pendapatan bulanan).
- Klik “OK” untuk menampilkan hasil analisis.
Berikut ini adalah hasil analisis regresi yang ditampilkan oleh SPSS:
Model | 1 | |
---|---|---|
Parameter | B | |
Model | Constanta | 0.874 |
Pendapatan Bulanan | 1.226 |
R Square = 0.911; Adjusted R Square = 0.883;
Std. Error of the Estimate = 1.731;
* p < 0.05
Dari hasil analisis di atas, kita dapat melihat bahwa variabel independen (pendapatan bulanan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (pengeluaran bulanan). Koefisien regresi antara kedua variabel adalah 1.226, yang artinya setiap kenaikan satu juta rupiah pada pendapatan bulanan akan mengakibatkan kenaikan sebesar 1.226 juta rupiah pada pengeluaran bulanan.
FAQ
Apa itu uji regresi korelasi sederhana?
Uji regresi korelasi sederhana adalah salah satu teknik analisis data yang sering digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang bersifat kontinu.
Apakah uji regresi korelasi sederhana dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang bersifat diskrit?
Uji regresi korelasi sederhana hanya dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang bersifat kontinu, sehingga tidak dapat digunakan untuk variabel yang bersifat diskrit.
Apa itu teknik korelasi Pearson?
Teknik korelasi Pearson adalah salah satu teknik korelasi yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel yang bersifat kontinu.
Apa maksud dari koefisien korelasi yang kuat antara dua variabel?
Koefisien korelasi yang kuat antara dua variabel menunjukkan adanya hubungan linier yang kuat antara kedua variabel tersebut. Semakin besar nilainya, maka semakin kuat pula hubungan antara kedua variabel tersebut.
Apakah pengaruh antar variabel selalu dapat dikenali dengan uji regresi korelasi sederhana?
Tidak selalu. Terdapat banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi pengaruh antara dua variabel, sehingga uji regresi korelasi sederhana tidak dapat mengetahui secara pasti pengaruh antara kedua variabel tersebut.
Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.