Cara Membuat Anemometer Meter Sederhana

Halo Sobat Sederhana! Apakah kamu sedang mencari cara untuk membuat anemometer meter sederhana? Mungkin untuk tugas sekolah atau untuk keperluan pribadi yang lainnya. Jangan khawatir karena kali ini kita akan membahas secara lengkap dan detail tentang cara membuat anemometer meter sederhana. Yuk, simak artikel berikut ini!

Apa itu Anemometer Meter?

Sebelum kita memulai pembahasan tentang cara membuat anemometer meter sederhana, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu anemometer meter. Anemometer meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Dengan menggunakan anemometer meter, kita dapat mengetahui berapa kilometer per jam kecepatan angin di suatu daerah.

Bagaimana Cara Kerja Anemometer Meter?

Sebelum kita mulai membuat anemometer meter sederhana, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu bagaimana cara kerja anemometer meter. Anemometer meter bekerja dengan mengukur kecepatan angin. Cara kerjanya adalah dengan menghitung putaran dari cup anemometer yang dipasang pada porosnya. Setiap kali anemometer meter berputar satu putaran, maka akan dihitung sebagai 1 putaran.

Setelah itu, data tersebut akan dikirimkan ke rangkaian elektronik yang akan diolah sehingga nantinya akan tampil hasil kecepatan angin pada layar LED atau LCD. Dalam pembuatan anemometer meter sederhana, kita akan menggunakan komponen-komponen elektronik yang mudah didapatkan di toko-toko elektronik.

Bahan-Bahan yang Dibutuhkan

Sebelum kita mulai membuat anemometer meter sederhana, ada beberapa bahan-bahan yang perlu disiapkan. Berikut adalah bahan-bahan yang dibutuhkan:

Bahan
Jumlah
Cup Anemometer
1 buah
Arduino Uno
1 buah
Modul Sensor Kecepatan Putaran
1 buah
Modul LCD 16×2
1 buah
Resistor 220 Ohm
4 buah
Resistor 10 KOhm
1 buah
Trimpot 10 KOhm
1 buah
Battery 9V
1 buah
Breadboard
1 buah
Jumper Wire
Secukupnya
TRENDING 🔥  Cara Buat Es Kopi Susu Kekinian Bahan Sederhana

Langkah-Langkah Membuat Anemometer Meter Sederhana

1. Memasang Cup Anemometer pada Poros

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasangkan cup anemometer pada poros. Cup anemometer ini dapat dibuat dengan menggunakan bahan yang mudah didapatkan seperti plastik atau kayu. Pastikan cup anemometer terpasang dengan kuat dan tidak mudah terlepas.

2. Memasangkan Modul Sensor Kecepatan Putaran pada Breadboard

Setelah cup anemometer terpasang dengan kuat pada poros, langkah selanjutnya adalah memasangkan modul sensor kecepatan putaran pada breadboard. Pastikan modul sensor terpasang dengan benar agar tidak terjadi kesalahan saat pembacaan.

3. Memasang Resistor dan Trimpot pada Breadboard

Setelah modul sensor terpasang pada breadboard, langkah selanjutnya adalah memasang resistor dan trimpot pada breadboard. Resistor 220 Ohm dan trimpot 10 KOhm berfungsi untuk mengatur arus listrik yang akan digunakan dalam pembuatan anemometer meter.

4. Memasang Modul LCD 16×2 pada Breadboard

Setelah resistor dan trimpot terpasang pada breadboard, langkah selanjutnya adalah memasang modul LCD 16×2 pada breadboard. Pastikan modul LCD terpasang dengan benar agar tidak terjadi kesalahan saat tampil hasil pada layar.

5. Memasang Arduino Uno pada Breadboard

Setelah modul LCD 16×2 terpasang pada breadboard, langkah selanjutnya adalah memasang Arduino Uno pada breadboard. Pastikan Arduino Uno terpasang dengan benar agar tidak terjadi kesalahan saat menghubungkan komponen-komponen lainnya.

6. Menghubungkan Cup Anemometer dengan Modul Sensor Kecepatan Putaran

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan cup anemometer dengan modul sensor kecepatan putaran. Cup anemometer dihubungkan pada pin digital ke-2 dan ke-3 pada modul sensor kecepatan putaran.

7. Menghubungkan Modul LCD dengan Arduino Uno

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan modul LCD dengan Arduino Uno. Untuk menghubungkan modul LCD dengan Arduino Uno, kita perlu menghubungkan kaki-kaki modul LCD dengan pin-pin digital pada Arduino Uno. Berikut adalah cara menghubungkan kaki-kaki modul LCD dengan pin-pin digital pada Arduino Uno:

TRENDING 🔥  Cara Ternak Entok Sederhana
Kaki Modul LCD
Pin Arduino Uno
VSS
GND
VDD
5V
VO
Trimpot Center Pin
RS
Digital Pin 12
RW
GND
E
Digital Pin 11
D4
Digital Pin 5
D5
Digital Pin 4
D6
Digital Pin 3
D7
Digital Pin 2
A
5V
K
GND

8. Menghubungkan Resistor 220 Ohm pada Modul LCD

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan resistor 220 Ohm pada modul LCD. Resistor dihubungkan pada pin ke-15 dan ke-16 pada modul LCD. Resistor berfungsi untuk mengatur cahaya layar pada modul LCD.

9. Menghubungkan Trimpot pada Modul LCD

Setelah resistor terpasang pada modul LCD, langkah selanjutnya adalah menghubungkan trimpot pada modul LCD. Trimpot dihubungkan pada pin ke-3, ke-4, dan ke-5 pada modul LCD. Trimpot berfungsi untuk mengatur kontras layar pada modul LCD.

10. Menghubungkan Modul Sensor Kecepatan Putaran dengan Arduino Uno

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan modul sensor kecepatan putaran dengan Arduino Uno. Modul sensor dihubungkan pada pin analog ke-0 pada Arduino Uno.

11. Menyusun Jumper Wire pada Breadboard

Setelah semua komponen terpasang, langkah selanjutnya adalah menyusun jumper wire pada breadboard. Jumper wire digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen elektronik yang terpasang pada breadboard. Pastikan jumper wire terhubung dengan benar agar tidak terjadi kesalahan pada saat pengolahan data.

12. Menyusun Skema Rangkaian pada Breadboard

Setelah jumper wire tersusun dengan rapi pada breadboard, langkah selanjutnya adalah menyusun skema rangkaian pada breadboard. Pastikan skema rangkaian sudah sesuai dengan komponen-komponen yang telah terpasang pada breadboard agar tidak terjadi kesalahan pada saat pembacaan data.

13. Menulis Program Arduino Uno

Langkah terakhir adalah menulis program Arduino Uno. Program ini sangat penting karena akan menentukan bagaimana cara kerja anemometer meter sederhana yang telah kita buat. Berikut adalah contoh program Arduino Uno:

const int cupPin = 2;volatile int cupCount;float windSpeed;unsigned long sampleTime = 5000;unsigned long lastSampleTime;int count;int rpm;int kmh;int pinSensor = A0;void setup() {Serial.begin(9600);pinMode(cupPin, INPUT);digitalWrite(cupPin, HIGH);attachInterrupt(0, cupEvent, FALLING);lastSampleTime = millis();pinmode(pinSensor, INPUT);}void loop() {count = cupCount;rpm = count * 60 / 7.5;kmh = rpm * 0.001885;float sensorValue = analogRead(pinSensor);float voltage = sensorValue * 5.0 / 1024.0;float windSpeed = voltage / 0.4;if (millis() - lastSampleTime >= sampleTime) {lastSampleTime += sampleTime;Serial.print("Kecepatan Angin : ");Serial.print(windSpeed);Serial.println(" m/s");Serial.print("Kecepatan Angin : ");Serial.print(kmh);Serial.println(" km/h");clearCupCount();}}void clearCupCount() {cupCount = 0;}void cupEvent() {cupCount++;}

FAQ

1. Apa fungsi dari cup anemometer?

Cup anemometer digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Setiap kali cup anemometer berputar satu kali, maka akan dihitung sebagai 1 putaran.

TRENDING 🔥  Cara Menguji Validitas Secara Sederhana

2. Apakah program Arduino Uno dapat diubah?

Ya, program Arduino Uno dapat diubah sesuai dengan kebutuhan.

3. Apakah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat anemometer meter sederhana mudah didapatkan?

Iya, bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat anemometer meter sederhana mudah didapatkan di toko-toko elektronik.

4. Berapa jumlah putaran cup anemometer yang dibutuhkan untuk mengukur kecepatan angin?

Jumlah putaran cup anemometer yang dibutuhkan untuk mengukur kecepatan angin tergantung pada masing-masing jenis anemometer meter. Namun, pada umumnya jumlah putaran yang dibutuhkan adalah sekitar 7,5 putaran per menit.

5. Apakah anemometer meter sederhana ini dapat diaplikasikan di luar rumah?

Iya, anemometer meter sederhana ini dapat diaplikasikan di luar rumah.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!

Cara Membuat Anemometer Meter Sederhana