Halo Sobat Sederhana! Apa kabar? Pernahkah Sobat berpikir untuk membuat teropong sederhana dari barang bekas? Salah satu barang bekas yang dapat digunakan untuk membuat teropong adalah paralon. Paralon memiliki diameter yang cukup besar sehingga cocok untuk dijadikan sebagai lensa dalam pembuatan teropong. Di artikel ini, kita akan belajar cara membuat teropong sederhana dari paralon. Yuk, simak langkah-langkahnya!
1. Persiapkan Bahan dan Alat
Sebelum memulai pembuatan teropong, Sobat harus menyiapkan bahan dan alat-alat yang dibutuhkan terlebih dahulu. Berikut ini adalah bahan dan alat yang harus disiapkan:
Bahan |
Alat |
---|---|
2 buah paralon dengan diameter 10 cm |
Gunting |
Lem tembak |
Pisau cutter |
2 lembar kertas karton berukuran 15 cm x 15 cm |
Penggaris |
1 lembar kertas transparan |
Spidol permanen |
2 baut dengan mur dan sekrup |
Obeng |
Selain bahan dan alat di atas, Sobat juga harus menyiapkan meja kerja yang rata dan nyaman untuk memudahkan dalam melakukan pembuatan teropong.
2. Potong Paralon
Langkah pertama dalam pembuatan teropong adalah memotong paralon menjadi 2 bagian dengan ukuran yang sama. Gunakan gunting yang tajam untuk memotong paralon dengan hati-hati agar hasilnya rapi dan tidak melenceng dari garis yang sudah diukur.
Setelah dipotong, agar bagian ujung paralon tidak tajam, gunakan gunting atau pisau cutter untuk membulatkan ujungnya.
3. Pasang Kertas Karton
Setelah paralon dipotong dan dibulatkan, selanjutnya pasang kertas karton pada kedua ujung paralon. Caranya, letakkan kertas karton pada bagian ujung paralon dan rapatkan dengan menggunakan lem tembak. Pastikan kertas karton rata dan tidak miring.
4. Pasang Lensa
Setelah kedua ujung paralon dilengkapi dengan kertas karton, langkah selanjutnya adalah memasang lensa. Pilih paralon yang bagus dan tebal untuk dijadikan sebagai lensa. Gunakan pisau cutter untuk memotong bagian ujung paralon yang menjadi lensa. Pastikan potongan paralon yang menjadi lensa memiliki ukuran yang sama pada kedua ujungnya.
Setelah itu, letakkan lensa pada salah satu paralon. Pasang dengan rapat dan rata, kemudian tetapkan dengan lem tembak. Jangan biarkan ada celah di antara lensa dan paralon karena dapat mempengaruhi hasil pengamatan yang akan dilakukan.
5. Pasang Kertas Transparan
Setelah lensa dipasang dengan rapat pada salah satu paralon, langkah selanjutnya adalah memasang kertas transparan pada bagian bawah lensa. Kertas transparan ini berguna sebagai bantalan saat teropong digunakan. Selain itu, kertas transparan juga membantu agar lensa tidak rusak atau tergores saat teropong digunakan.
Cara memasang kertas transparan adalah dengan letakkan di bawah lensa dan rapatkan pada paralon dengan menggunakan lem tembak. Pastikan kertas transparan terpasang dengan rapat dan benar-benar rata.
6. Pasang Sekrup
Setelah semuanya terpasang dengan rapi, langkah selanjutnya adalah memasang sekrup pada bagian bawah dan atas dari kedua paralon. Caranya, letakkan mur pada salah satu paralon dan tetapkan dengan menggunakan obeng. Setelah itu, masukkan sekrup ke dalam mur dan rapatkan dengan obeng. Lakukan hal yang sama pada paralon yang lain.
Pasang sekrup ini bertujuan agar teropong dapat diatur panjang dan pendeknya sesuai dengan kebutuhan.
7. Uji Coba
Setelah semua langkah di atas sudah dilakukan, teropong sederhana dari paralon sudah siap digunakan. Sebelum digunakan, lakukan uji coba terlebih dahulu untuk memastikan bahwa teropong dapat berfungsi dengan baik.
Cara melakukan uji coba adalah dengan melihat objek yang jaraknya tidak terlalu jauh, misalnya daun pepohonan yang berada di kejauhan. Atur panjang teropong dengan memutar sekrup, kemudian lihat melalui lensa teropong. Jika hasilnya kabur atau buram, coba atur ulang panjang teropong hingga hasilnya jelas dan tajam.
FAQ
1. Apakah paralon yang digunakan harus berdiameter 10 cm?
Tidak harus. Sobat dapat menggunakan paralon dengan diameter yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. Namun, disarankan untuk menggunakan paralon dengan diameter yang cukup besar agar hasilnya lebih jelas dan tajam.
2. Apakah lensa bisa diganti jika rusak?
Bisa. Jika lensa rusak atau pecah, Sobat dapat menggunakan paralon lain sebagai pengganti lensa. Pastikan paralon yang dipilih memiliki ketebalan dan kualitas yang baik agar hasilnya tetap jelas dan tajam.
3. Apakah teropong ini bisa digunakan untuk melihat objek yang jauh?
Bisa. Namun, teropong sederhana dari paralon ini memiliki jarak pengamatan yang terbatas. Jadi, tidak disarankan untuk melihat objek yang terlalu jauh seperti planet atau bintang karena hasilnya tidak akan jelas.
4. Bagaimana cara merawat teropong supaya awet?
Agar teropong tetap awet dan berfungsi dengan baik, pastikan untuk menyimpannya di tempat yang aman dan kering setelah digunakan. Selain itu, jangan membiarkan teropong terkena sinar matahari langsung atau air karena dapat merusak lensa dan bagian lainnya. Bersihkan teropong secara berkala dengan kain lembut agar teropong tetap bersih dan jernih.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!