Hello, Sobat Sederhana! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara mencari korelasi sederhana. Korelasi sederhana adalah metode statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari konsep korelasi sederhana, bagaimana cara menghitungnya, dan bagaimana menginterpretasikan hasil korelasi sederhana.
Pengenalan pada Korelasi Sederhana
Korelasi sederhana adalah metode statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara dua variabel. Dalam korelasi sederhana, kita hanya memperhatikan dua variabel, yakni variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Contohnya, kita ingin mengetahui hubungan antara waktu belajar dan nilai ujian. Dalam hal ini, waktu belajar adalah variabel bebas, sedangkan nilai ujian adalah variabel terikat. Korelasi sederhana dinyatakan dalam angka antara -1 hingga 1, dimana semakin mendekati 1 atau -1, semakin kuat hubungannya, dan semakin mendekati 0, semakin lemah hubungannya.
Untuk menghitung korelasi sederhana, terdapat beberapa teknik, diantaranya:
1. Teknik Pearson
Teknik Pearson adalah teknik korelasi sederhana yang paling sering digunakan. Teknik ini digunakan pada dua variabel yang berskala interval atau rasio. Korelasi sederhana menggunakan rumus korelasi Pearson sebagai berikut:
Variabel X |
Variabel Y |
---|---|
x1 |
y1 |
x2 |
y2 |
x3 |
y3 |
… |
… |
xn |
yn |
Rumus korelasi Pearson dapat dihitung menggunakan software statistik atau dengan rumus berikut:
r = (nΣxy – Σx.Σy) / (√[nΣx^2 – (∑x)^2]√[nΣy^2 – (∑y)^2])
Keterangan:
- r = korelasi sederhana
- n = jumlah data
- x = variabel X
- y = variabel Y
- Σ = jumlah seluruh data
2. Teknik Spearman
Teknik Spearman digunakan pada dua variabel yang berskala ordinal atau interval. Rumus korelasi Spearman adalah:
r = 1 – (6∑d^2) / (n(n^2 – 1))
Keterangan:
- r = korelasi sederhana
- n = jumlah data
- d = selisih peringkat antara kedua variabel
- ∑ = jumlah seluruh data
3. Teknik Kendall
Teknik Kendall digunakan pada dua variabel yang berskala ordinal atau interval. Rumus korelasi Kendall adalah:
r = (∑C – ∑D) / (n(n-1) / 2)
Keterangan:
- r = korelasi sederhana
- n = jumlah data
- C = pasangan data yang keduanya sama-sama meningkat atau sama-sama menurun
- D = pasangan data yang satu meningkat dan yang satu menurun
Cara Menghitung Korelasi Sederhana
Setelah mengetahui teknik-teknik penghitungan korelasi sederhana, langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghitung korelasi sederhana yaitu:
1. Menentukan Variabel
Langkah pertama yaitu menentukan variabel apa yang akan dijadikan variabel bebas dan variabel terikat. Contoh: Variabel Bebas = Jumlah Jam Belajar, Variabel Terikat = Nilai Ujian.
2. Menentukan Skala Pengukuran
Menentukan skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur kedua variabel. Contoh: Variabel Bebas menggunakan skala interval, Variabel Terikat menggunakan skala rasio.
3. Memasukkan Data ke dalam Tabel
Memasukkan data ke dalam tabel yang telah disediakan seperti pada contoh berikut:
Jumlah Jam Belajar (X) |
Nilai Ujian (Y) |
---|---|
2 |
70 |
3 |
75 |
4 |
80 |
5 |
85 |
6 |
90 |
4. Menghitung Nilai Rata-Rata dari Setiap Variabel
Menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel. Contoh: rata-rata jumlah jam belajar = 4, rata-rata nilai ujian = 80.
5. Menghitung Selisih Masing-Masing Data dengan Nilai Rata-Rata
Menghitung selisih masing-masing data dengan nilai rata-rata. Contoh: misal data jumlah jam belajar ke-1 adalah 2, maka selisihnya adalah 2-4 = -2.
6. Menghitung Hasil Perkalian Setiap Data pada Kolom Variabel X dan Variabel Y
Menghitung hasil perkalian setiap data pada kolom Variabel X dan Variabel Y. Contoh: pada data ke-1, jumlah jam belajar = 2 dan nilai ujian = 70, maka hasil perkaliannya adalah 2 x 70 = 140.
7. Menghitung Jumlah dari Setiap Kolom
Menghitung jumlah dari setiap kolom. Contoh: nilai total jumlah jam belajar = 20, nilai total nilai ujian = 400.
8. Menghitung Hasil Perkalian Selisih Setiap Data pada Variabel X dan Variabel Y
Menghitung hasil perkalian selisih setiap data pada Variabel X dan Variabel Y. Contoh: pada data ke-1, jumlah jam belajar = 2 dan nilai ujian = 70, maka hasil perkaliannya adalah (2-4) x (70-80) = 20.
9. Menghitung Jumlah dari Hasil Perkalian Selisih pada Variabel X dan Variabel Y
Menghitung jumlah dari hasil perkalian selisih pada Variabel X dan Variabel Y. Contoh: jumlah hasil perkalian selisih pada Variabel X dan Variabel Y adalah 180.
10. Menghitung Hasil Korelasi dengan Menggunakan Rumus
Menghitung hasil korelasi dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya. Contoh: menggunakan rumus korelasi Pearson, diperoleh nilai r = 1.
Interpretasi Hasil Korelasi Sederhana
Setelah menghitung korelasi sederhana, langkah selanjutnya yaitu menginterpretasikan hasil korelasi sederhana yang diperoleh. Interpretasi hasil korelasi sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan tabel berikut:
r |
Interpretasi |
---|---|
1 |
Hubungan sempurna dan berbanding lurus |
0.7 – 0.99 |
Hubungan sangat kuat dan berbanding lurus |
0.3 – 0.69 |
Hubungan cukup kuat dan berbanding lurus |
0 – 0.29 |
Hubungan lemah dan berbanding lurus |
0 |
Tidak ada hubungan |
-0.3 – -0.69 |
Hubungan cukup kuat dan berbanding terbalik |
-0.7 – -0.99 |
Hubungan sangat kuat dan berbanding terbalik |
-1 |
Hubungan sempurna dan berbanding terbalik |
FAQ
1. Apa itu korelasi sederhana?
Korelasi sederhana adalah metode statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel.
2. Apa rumus korelasi Pearson?
Rumus korelasi Pearson adalah:
r = (nΣxy – Σx.Σy) / (√[nΣx^2 – (∑x)^2]√[nΣy^2 – (∑y)^2])
3. Apa interpretasi dari nilai korelasi sederhana?
Nilai korelasi sederhana dapat diinterpretasikan menggunakan tabel sebagai berikut:
r |
Interpretasi |
---|---|
1 |
Hubungan sempurna dan berbanding lurus |
0.7 – 0.99 |
Hubungan sangat kuat dan berbanding lurus |
0.3 – 0.69 |
Hubungan cukup kuat dan berbanding lurus |
0 – 0.29 |
Hubungan lemah dan berbanding lurus |
0 |
Tidak ada hubungan |
-0.3 – -0.69 |
Hubungan cukup kuat dan berbanding terbalik |
-0.7 – -0.99 |
Hubungan sangat kuat dan berbanding terbalik |
-1 |
Hubungan sempurna dan berbanding terbalik |
4. Apa teknik korelasi sederhana yang paling sering digunakan?
Teknik Pearson adalah teknik korelasi sederhana yang paling sering digunakan.
5. Apakah korelasi sederhana dapat menentukan sebab akibat?
Tidak, korelasi sederhana hanya dapat mengetahui hubungan antara dua variabel, namun tidak dapat menentukan sebab akibat.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!