Halo Sobat Sederhana, bagaimana kabar kalian hari ini? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara mencatat piutang sederhana. Piutang adalah uang atau tagihan yang harus dibayarkan oleh pihak tertentu kepada kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencatat piutang secara terorganisir agar tidak ada yang terlewatkan atau terlupa. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Langkah 1: Tentukan Metode Pencatatan Piutang
Sebelum mulai mencatat piutang, Sobat Sederhana harus menentukan metode pencatatan yang akan digunakan. Beberapa metode yang umum digunakan adalah metode tanpa piutang, metode persediaan barang dagang, dan metode angsuran. Sobat Sederhana bisa memilih metode yang paling sesuai dengan jenis usaha dan karakteristik piutang yang dimiliki.
Metode Tanpa Piutang
Metode tanpa piutang adalah metode yang tidak mencatat piutang dalam pembukuan. Metode ini cocok untuk usaha kecil yang tidak memiliki banyak piutang atau piutangnya bersifat jangka pendek. Keuntungan dari metode ini adalah pencatatan lebih sederhana dan mudah dipahami.
Namun, ada juga kekurangannya yaitu tidak memungkinkan untuk memantau dan mengetahui besarnya piutang yang harus diterima. Jika Sobat Sederhana memiliki usaha yang lebih kompleks dan memiliki piutang yang cukup banyak, sebaiknya memilih metode pencatatan yang lebih detil.
Metode Persediaan Barang Dagang
Metode persediaan barang dagang adalah metode yang memisahkan pembelian barang dagang dan pembayaran piutang. Metode ini cocok untuk usaha yang memiliki stok barang dan piutang yang bersifat jangka pendek. Dalam metode ini, piutang dicatat terpisah dari pembelian barang dagang.
Keuntungan dari metode ini adalah memungkinkan untuk memantau stok barang dan piutang secara terpisah sehingga lebih mudah dalam pengambilan keputusan. Namun, metode ini juga memiliki kekurangan yaitu lebih rumit dalam pencatatannya dibandingkan dengan metode tanpa piutang.
Metode Angsuran
Metode angsuran adalah metode yang umum digunakan untuk mencatat piutang yang bersifat jangka panjang dengan pembayaran dilakukan secara bertahap. Metode ini cocok untuk usaha yang memiliki piutang yang cukup besar dan bersifat jangka panjang seperti kredit kendaraan atau rumah.
Keuntungan dari metode ini adalah memungkinkan untuk memantau piutang yang harus diterima dalam jangka waktu yang lebih panjang. Namun, metode ini juga memiliki kekurangan yaitu lebih rumit dalam pencatatan dan membutuhkan perhitungan yang lebih teliti.
Langkah 2: Buat Daftar Piutang
Setelah Sobat Sederhana menentukan metode pencatatan piutang, langkah selanjutnya adalah membuat daftar piutang. Daftar piutang ini berisi nama pihak yang berhutang, jumlah pembayaran, jangka waktu pembayaran, dan keterangan lainnya yang dibutuhkan.
Daftar piutang ini akan memudahkan Sobat Sederhana dalam memantau piutang yang harus diterima dan mengingatkan jika pembayaran belum dilunasi sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.
Langkah 3: Catat Piutang dalam Jurnal Pembelian
Setelah membuat daftar piutang, Sobat Sederhana harus mencatat piutang dalam jurnal pembelian. Pencatatan ini dilakukan untuk mencatat piutang yang akan diterima dari pihak tertentu. Berikut adalah contoh pencatatan piutang dalam jurnal pembelian:
Tanggal |
Keterangan |
Debit |
Kredit |
---|---|---|---|
1 Januari 2022 |
Piutang dari Bapak X |
Rp 0 |
Rp 1.000.000 |
Dalam contoh di atas, jurnal pembelian dicatat dengan kredit sebesar Rp 1.000.000 untuk memperlihatkan piutang yang akan diterima dari Bapak X. Jurnal pembelian ini akan memudahkan Sobat Sederhana dalam memantau piutang dan melacak pembayaran yang sudah dilakukan oleh pihak tertentu.
Langkah 4: Pencatatan Pembayaran Piutang
Selanjutnya, ketika pembayaran piutang dari pihak tertentu telah diterima, Sobat Sederhana harus mencatat pembayaran tersebut dalam jurnal penjualan. Pencatatan ini dilakukan untuk mencatat uang yang diterima dari pihak tertentu sebagai pembayaran utang.
Contoh Pencatatan Pembayaran Piutang
Berikut adalah contoh pencatatan pembayaran piutang dalam jurnal penjualan:
Tanggal |
Keterangan |
Debit |
Kredit |
---|---|---|---|
1 Februari 2022 |
Pembayaran Piutang dari Bapak X |
Rp 1.000.000 |
Rp 0 |
Dalam contoh di atas, jurnal penjualan dicatat dengan debit sebesar Rp 1.000.000 untuk memperlihatkan uang yang diterima sebagai pembayaran utang dari Bapak X. Saat menyusun jurnal penjualan ini, Sobat Sederhana harus memastikan bahwa jumlah yang dicatat untuk debit dan kredit seimbang.
FAQ Cara Mencatat Piutang Sederhana
1. Apa itu piutang?
Piutang adalah uang atau tagihan yang harus dibayarkan oleh pihak tertentu kepada kita.
2. Mengapa penting mencatat piutang?
Pencatatan piutang penting agar tidak ada yang terlewatkan atau terlupa, serta memudahkan dalam memantau piutang yang harus diterima.
3. Apa saja metode pencatatan piutang yang umum digunakan?
Beberapa metode pencatatan piutang yang umum digunakan adalah metode tanpa piutang, metode persediaan barang dagang, dan metode angsuran.
4. Apa itu daftar piutang?
Daftar piutang adalah daftar yang berisi nama pihak yang berhutang, jumlah pembayaran, jangka waktu pembayaran, dan keterangan lainnya yang dibutuhkan.
5. Bagaimana langkah mencatat piutang dalam jurnal pembelian?
Langkahnya adalah mencatat piutang dalam jurnal pembelian dengan membuat kredit sebesar jumlah piutang.
6. Bagaimana langkah mencatat pembayaran piutang dalam jurnal penjualan?
Langkahnya adalah mencatat pembayaran piutang dalam jurnal penjualan dengan membuat debit sebesar jumlah uang yang diterima sebagai pembayaran utang.