Selamat datang, Sobat Sederhana! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara pembukuan kas sederhana. Bagi kalian yang baru memulai bisnis atau usaha kecil, pembukuan kas merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan melakukan pembukuan kas yang baik, kita dapat memantau keuangan bisnis dengan lebih mudah dan terhindar dari masalah keuangan di masa depan.
Pendahuluan
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang cara pembukuan kas sederhana, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu pembukuan kas. Pembukuan kas adalah pencatatan semua pemasukan dan pengeluaran uang tunai yang terjadi di dalam bisnis atau usaha. Dalam pembukuan kas, kita akan mencatat setiap transaksi yang terjadi baik itu penjualan, pembelian, pengeluaran, atau pemasukan.
Kenapa Penting untuk Membuat Pembukuan Kas?
Membuat pembukuan kas merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh setiap pengusaha. Dengan memiliki pembukuan kas yang baik, kita dapat:
- Memantau arus kas keluar dan masuk dengan lebih mudah.
- Melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik.
- Terhindar dari kesalahan dalam menghitung keuangan bisnis.
- Menghindari masalah hukum di masa depan.
Apa Saja Jenis-jenis Pembukuan Kas?
Ada beberapa jenis pembukuan kas yang dapat digunakan, antara lain:
- Pembukuan kas manual
- Pembukuan kas digital (menggunakan software)
Setiap jenis pembukuan kas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara pembukuan kas sederhana menggunakan metode manual.
Cara Pembukuan Kas Sederhana
1. Tentukan Sistem Pembukuan Kas yang Akan Digunakan
Sebelum mulai melakukan pembukuan kas, tentukan terlebih dahulu sistem pembukuan kas yang akan digunakan. Beberapa sistem pembukuan kas yang umum digunakan antara lain:
- Sistem kas tunggal (single entry)
- Sistem kas ganda (double entry)
Sistem kas tunggal (single entry) adalah sistem pembukuan kas sederhana yang hanya mencatat pemasukan dan pengeluaran kas. Sedangkan sistem kas ganda (double entry) mencatat setiap transaksi dua kali yakni pemasukan dan pengeluaran.
2. Membuat Buku Kas
Setelah menentukan sistem pembukuan kas yang akan digunakan, langkah selanjutnya adalah membuat buku kas. Buku kas adalah tempat untuk mencatat semua transaksi yang terjadi. Agar lebih mudah dibaca, buatlah tabel sederhana yang terdiri dari tiga kolom yakni:
- Tanggal transaksi
- Keterangan transaksi
- Jumlah uang
Setiap kali ada transaksi yang terjadi, catatlah di dalam buku kas. Catatlah dengan detail agar nanti lebih mudah melakukan perhitungan dan memantau arus kas secara berkala.
3. Mencatat Pemasukan Kas
Setiap kali terjadi pemasukan kas, catatlah dengan detail di dalam buku kas. Contohnya:
Tanggal |
Keterangan |
Jumlah Uang |
01 Januari 2022 |
Penjualan produk A |
Rp 10.000.000 |
05 Januari 2022 |
Penjualan produk B |
Rp 5.000.000 |
4. Mencatat Pengeluaran Kas
Setiap kali terjadi pengeluaran kas, catatlah dengan detail di dalam buku kas. Contohnya:
Tanggal |
Keterangan |
Jumlah Uang |
02 Januari 2022 |
Pembelian bahan baku |
Rp 2.000.000 |
04 Januari 2022 |
Gaji karyawan |
Rp 1.000.000 |
5. Memantau Arus Kas secara Berkala
Agar lebih mudah dalam memantau arus kas, lakukanlah pemantauan secara berkala. Misalnya, setiap akhir bulan atau setiap akhir minggu. Dengan memantau arus kas secara berkala, kita dapat mengetahui apakah bisnis berjalan dengan baik atau tidak. Jika terjadi kekurangan kas, kita dapat melakukan evaluasi dan mencari solusinya untuk menghindari masalah keuangan di masa depan.
6. Menggunakan Fitur Invoice
Untuk memudahkan pencatatan pemasukan, kita juga dapat menggunakan fitur invoice. Dengan menggunakan fitur ini, kita dapat membuat faktur penjualan dengan lebih mudah dan cepat. Selain itu, fitur invoice juga dapat membantu dalam mengatur catatan pemasukan yang lebih rapi dan terstruktur.
FAQ
1. Apa bedanya sistem kas tunggal dengan sistem kas ganda?
Sistem kas tunggal (single entry) hanya mencatat pemasukan dan pengeluaran kas saja. Sedangkan sistem kas ganda (double entry) mencatat setiap transaksi dua kali yakni pemasukan dan pengeluaran. Sistem kas ganda dianggap lebih akurat dan rapi karena setiap transaksi dicatat dua kali sehingga lebih mudah dalam melakukan audit keuangan di masa depan.
2. Apakah saya perlu menggunakan software pembukuan kas?
Tidak selalu diperlukan. Jika usaha atau bisnis Anda masih dalam skala kecil, pembukuan kas manual sudah cukup efektif untuk digunakan. Namun, jika usaha atau bisnis Anda sudah berkembang dan memiliki banyak transaksi, menggunakan software pembukuan kas akan lebih efektif untuk memudahkan pencatatan dan pengaturan keuangan.
3. Apa saja manfaat dari pembukuan kas yang baik?
Manfaat dari pembukuan kas yang baik antara lain:
- Memantau arus kas keluar dan masuk dengan lebih mudah.
- Melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik.
- Terhindar dari kesalahan dalam menghitung keuangan bisnis.
- Menghindari masalah hukum di masa depan.
4. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kekurangan kas?
Jika terjadi kekurangan kas, kita dapat melakukan evaluasi dan mencari solusinya untuk menghindari masalah keuangan di masa depan. Beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:
- Mencari sumber pendanaan lain.
- Meningkatkan penjualan.
- Mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
- Mencari investor atau pihak yang dapat memberikan modal tambahan.
5. Apa saja jenis-jenis pembukuan kas?
Beberapa jenis pembukuan kas yang umum digunakan antara lain:
- Pembukuan kas manual
- Pembukuan kas digital (menggunakan software)
Kesimpulan
Setelah membaca artikel ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pembukuan kas merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh setiap pengusaha. Dengan melakukan pembukuan kas yang baik, kita dapat memantau keuangan bisnis dengan lebih mudah dan terhindar dari masalah keuangan di masa depan. Untuk pembukuan kas sederhana, kita dapat menggunakan metode manual dengan membuat buku kas dan mencatat setiap transaksi yang terjadi. Lakukanlah pemantauan secara berkala agar lebih mudah dalam memantau arus kas.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!