Hello Sobat Sederhana! Sampah organik selalu menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh kita semua. Sampah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Salah satu cara untuk mengelola sampah organik adalah dengan mencacahnya terlebih dahulu. Dalam artikel ini, kami akan berbagi cara sederhana mencacah sampah organik agar dapat diolah menjadi pupuk organik yang berguna bagi kehidupan kita.
Mengapa harus mencacah sampah organik?
Mencacah sampah organik sebelum diolah menjadi pupuk organik memiliki beberapa alasan, diantaranya:
- Membuat proses pengolahan menjadi lebih cepat dan mudah
- Memudahkan dalam penyimpanan
- Mengurangi volume sampah organik
- Menghasilkan pupuk organik yang lebih baik dan berkualitas
Dengan mencacah sampah organik, akan mempercepat proses penguraian menjadi pupuk organik yang dapat digunakan untuk pertanian atau keperluan lainnya. Selain itu, pengolahan sampah organik yang dicacah akan lebih mudah diolah karena ukurannya sudah lebih kecil. Mengurangi volume sampah organik juga akan membuat lingkungan lebih bersih dan sehat.
Alat-alat yang dibutuhkan
Sebelum melangkah ke tahap mencacah sampah organik, ada beberapa alat yang harus disiapkan, diantaranya:
Alat |
Fungsi |
---|---|
Chopper atau Mesin Pencacah |
Untuk mencacah sampah organik agar lebih mudah diolah |
Ember |
Sebagai tempat untuk mencacah sampah organik |
Sekop |
Untuk memudahkan dalam memindahkan sampah organik |
Masker dan Sarung Tangan |
Untuk melindungi diri dari bau dan kotoran |
Langkah-langkah mencacah sampah organik
1. Pisahkan sampah organik
Langkah pertama dalam mencacah sampah organik adalah dengan memisahkan sampah organik dari sampah non-organik seperti plastik atau kertas. Pisahkan sampah sesuai jenisnya agar memudahkan dalam pengolahan selanjutnya.
2. Potong sampah organik menjadi ukuran kecil
Setelah memisahkan sampah organik dari sampah non-organik, potong sampah organik menjadi ukuran kecil menggunakan pisau atau gunakan chopper atau mesin pencacah untuk memudahkan dalam mencacah.
3. Siapkan ember untuk mencacah
Siapkan ember sebagai tempat untuk mencacah sampah organik. Pastikan ember cukup besar dan dalam keadaan bersih agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.
4. Masukkan sampah organik ke dalam ember
Masukkan sampah organik yang sudah dipotong ke dalam ember. Jangan terlalu banyak karena sampah organik yang dicacah akan membesar volumenya.
5. Cacah sampah organik
Gunakan chopper atau mesin pencacah untuk mencacah sampah organik. Pastikan mesin tersebut dalam keadaan baik dan aman digunakan. Jangan mencacah terlalu lama karena sampah organik akan terlalu halus dan sulit untuk diolah.
6. Pindahkan sampah organik yang sudah dicacah
Pindahkan sampah organik yang sudah dicacah ke dalam tempat penyimpanan yang tepat. Pastikan tempat penyimpanan tersebut dalam keadaan bersih dan rapi. Sampah organik yang sudah dicacah dapat digunakan untuk pembuatan pupuk organik atau pengolahan lainnya.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa saja jenis sampah organik?
Jenis sampah organik antara lain sisa makanan, daun kering, cabang-cabang pohon, kulit buah, dan lain-lain.
2. Apakah mencacah sampah organik dapat menghilangkan bau tidak sedap?
Ya, mencacah sampah organik dapat mengurangi bau tidak sedap dan membuat pengolahan sampah organik menjadi lebih mudah.
3. Bagaimana cara mengolah sampah organik yang sudah dicacah menjadi pupuk organik?
Setelah sampah organik dicacah, tempatkan dalam wadah yang rapat selama 1-3 bulan hingga terjadi fermentasi. Setelah itu, campur dengan tanah dan diamkan selama 1 minggu. Pupuk organik sudah siap digunakan.
Kesimpulan
Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi kehidupan. Salah satu cara untuk mengolah sampah organik adalah dengan mencacahnya terlebih dahulu. Mencacah sampah organik mempercepat proses penguraian dan membuat pengolahan sampah organik menjadi lebih mudah. Jangan lupa untuk memisahkan sampah organik dari sampah lainnya sebelum mencacah. Dengan mengelola sampah organik dengan baik, kita dapat menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.